Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

19 Pengertian Web Kode Error di Browser ketika Browsing Internet

Genbisoft - Pengertian Beragam Web Kode Error Seperti 400, 401, 402 , 403, 404, 405, 406, 407, 408, 409, 410, 411, 412, 413, 414, 500, 501, 502, 503 | Terkadang ketika kita berselanjar di web browser, suatu ketika menemukan kode error yang kadang di barengi dengan penjelasannya, misal kode 400 yang dijelaskan sebagai Bad Request.



404 illustration
"404" R4CProject Design, also available on Pixabay





Berikut beberapa penjelasan perihal kode Error yang biasa Muncul.


1. Kode 400 - Bad Request


Kode 400 adalah salah satu jenis kode status HTTP (Hypertext Transfer Protocol) yang menunjukkan bahwa permintaan klien ke server tidak berhasil karena kesalahan permintaan klien. Kode ini sering disebut sebagai "400 Bad Request". Artinya, server tidak dapat atau tidak mau memproses permintaan yang dikirim oleh klien karena permintaan tersebut salah atau tidak lengkap.

Beberapa contoh kesalahan permintaan klien yang dapat menyebabkan kode status 400 adalah:

  •     Permintaan tidak memuat informasi yang cukup atau tidak lengkap seperti kurangnya parameter atau informasi yang diperlukan.
  •     Permintaan menggunakan metode atau protokol yang tidak didukung oleh server.
  •     Format permintaan salah atau tidak sesuai dengan aturan sintaksis HTTP.
  •     Ada kesalahan pada header permintaan, seperti salah memasukkan nama header atau mengirim header yang tidak diperlukan.

Jika Anda melihat kode status 400, biasanya akan disertai dengan pesan error yang menjelaskan masalah yang terjadi. Anda dapat mencoba memperbaiki kesalahan permintaan yang menyebabkan kode status ini dengan memeriksa permintaan klien Anda dan mencocokkannya dengan aturan dan parameter yang diperlukan oleh server.


2. Kode 401 - Unauthorized Error



Kode status HTTP 401 adalah salah satu jenis kode status yang menunjukkan bahwa klien (user agent atau web browser) tidak memiliki akses yang diotorisasi untuk mengakses sumber daya atau halaman web yang diminta. Artinya, server meminta klien untuk memberikan kredensial yang valid (biasanya nama pengguna dan kata sandi) sebelum memberikan akses ke sumber daya yang diminta.

Beberapa contoh situasi yang dapat menghasilkan kode status 401 adalah:

  •     Klien belum memberikan kredensial yang diperlukan, atau kredensial yang diberikan tidak valid atau sudah kadaluwarsa.
  •     Sumber daya yang diminta memerlukan otentikasi klien, tetapi klien tidak menyediakan kredensial yang sesuai.
  •     Klien mencoba mengakses sumber daya yang memerlukan hak akses yang lebih tinggi daripada yang dimilikinya.

Kode status 401 biasanya disertai dengan pesan error yang menjelaskan alasan mengapa kredensial tidak valid atau tidak diberikan oleh klien. Jika Anda melihat kode status 401 saat mencoba mengakses halaman web atau sumber daya, Anda perlu memeriksa kredensial yang digunakan untuk memastikan bahwa mereka valid dan sesuai dengan hak akses yang diperlukan untuk mengakses sumber daya yang diminta.



3. Kode 402 - Payment Required



Kode kesalahan HTTP 402 menunjukkan bahwa permintaan yang dibuat oleh klien tidak dapat diproses sampai klien melakukan pembayaran. Kode kesalahan ini juga dikenal sebagai "Payment Required" atau "Dibutuhkan Pembayaran".

Dengan kata lain, server meminta pembayaran sebelum dapat memberikan akses ke sumber daya atau layanan yang diminta. Kesalahan ini biasanya digunakan dalam situasi di mana situs web atau layanan memerlukan langganan atau pembayaran untuk mengakses fiturnya, dan pengguna belum membayar.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien perlu melakukan pembayaran atau langganan yang diperlukan ke layanan, lalu mencoba permintaan lagi. Kemungkinan server juga memiliki instruksi atau informasi tambahan tentang pembayaran yang perlu diikuti.



4. Kode 403 - Forbidden



Kode kesalahan HTTP 403 menunjukkan bahwa server telah memahami permintaan yang dibuat oleh klien, namun server menolak untuk memproses permintaan tersebut dan memberikan akses ke sumber daya yang diminta. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Forbidden" atau "Dilarang".

Kesalahan ini terjadi ketika server menolak permintaan klien karena alasan keamanan atau otorisasi. Contohnya, jika sebuah file atau folder memiliki izin akses yang tidak diizinkan, server akan mengirimkan kode kesalahan 403.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien dapat mencoba untuk memperbaiki izin akses atau otorisasi untuk mengakses sumber daya yang diminta. Namun, jika sumber daya tersebut memang tidak dapat diakses oleh klien karena alasan keamanan atau otorisasi yang tepat tidak tersedia, maka kesalahan ini akan terus muncul.




5. Kode 404 - Not Found




Kode kesalahan HTTP 404 menunjukkan bahwa server tidak dapat menemukan sumber daya atau halaman yang diminta oleh klien. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Not Found" atau "Tidak Ditemukan".

Kesalahan ini terjadi ketika URL atau tautan yang dimasukkan oleh pengguna salah, tidak valid, atau halaman yang diminta telah dihapus atau dipindahkan ke lokasi lain.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien dapat mencoba untuk memeriksa URL yang dimasukkan atau menemukan tautan yang benar untuk sumber daya yang diminta. Jika halaman tersebut telah dipindahkan ke lokasi baru, maka klien perlu mengikuti tautan yang baru. Jika sumber daya tersebut benar-benar tidak tersedia, maka kesalahan 404 akan terus muncul dan pengguna harus mencari sumber daya yang serupa atau konten yang relevan.




6. Kode 405 - Method not Allowed



Kode kesalahan HTTP 405 menunjukkan bahwa server tidak mendukung metode HTTP yang digunakan dalam permintaan klien. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Method Not Allowed" atau "Metode Tidak Diperbolehkan".

Kesalahan ini terjadi ketika klien mencoba menggunakan metode HTTP yang tidak didukung oleh server untuk sumber daya yang diminta. Contohnya, server mungkin hanya mendukung metode GET dan POST, sementara klien menggunakan metode PUT atau DELETE.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien dapat mencoba menggunakan metode HTTP yang didukung oleh server atau menghubungi administrator server untuk meminta dukungan untuk metode HTTP yang digunakan klien. Klien juga dapat memeriksa spesifikasi HTTP untuk sumber daya yang diminta untuk memastikan bahwa metode HTTP yang digunakan sudah benar.




7. Kode 406 - Not Acceptable



Kode kesalahan HTTP 406 menunjukkan bahwa server tidak dapat memberikan respons yang dapat diterima oleh klien berdasarkan preferensi konten yang disampaikan oleh klien dalam permintaannya. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Not Acceptable" atau "Tidak Dapat Diterima".

Kesalahan ini terjadi ketika klien meminta respons dalam format atau jenis konten yang tidak didukung oleh server atau tidak tersedia. Misalnya, jika klien meminta respons dalam format JSON, tetapi server hanya mendukung format XML, maka server akan mengirimkan kode kesalahan 406.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien dapat mencoba untuk mengubah preferensi konten dalam permintaannya untuk mencocokkan dengan format atau jenis konten yang didukung oleh server. Klien juga dapat memeriksa spesifikasi HTTP untuk sumber daya yang diminta dan memastikan bahwa preferensi konten yang diminta sesuai dengan preferensi yang didukung oleh server.





8. Kode 407 - Proxy AUTHENTICATION Required



Kode kesalahan HTTP 407 menunjukkan bahwa klien harus memberikan kredensial (misalnya, nama pengguna dan kata sandi) untuk mengakses sumber daya yang diminta. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Proxy Authentication Required" atau "Otentikasi Proxy Diperlukan".

Kesalahan ini terjadi ketika sumber daya yang diminta hanya dapat diakses melalui proxy, dan proxy memerlukan otentikasi sebelum memberikan akses ke sumber daya tersebut. Contohnya, sebuah perusahaan mungkin menggunakan proxy server untuk mengontrol akses ke internet, dan proxy server tersebut memerlukan otentikasi sebelum memberikan akses ke sumber daya yang diminta.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien perlu memberikan kredensial yang valid kepada server proxy, yaitu nama pengguna dan kata sandi yang diizinkan untuk mengakses sumber daya tersebut. Klien juga dapat memeriksa dengan administrator jaringan untuk memastikan bahwa kredensial yang dimasukkan benar dan sesuai dengan kebijakan keamanan yang berlaku.




9. Kode 408 - Request Timeout



Kode kesalahan HTTP 408 menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan klien dalam waktu yang ditentukan. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Request Timeout" atau "Waktu Permintaan Habis".

Kesalahan ini terjadi ketika koneksi antara klien dan server terputus atau tidak responsif selama periode waktu yang ditentukan dalam permintaan. Periode waktu ini biasanya ditentukan oleh server dan disebut sebagai "timeout" atau "batas waktu".

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien dapat mencoba untuk melakukan permintaan kembali setelah beberapa saat atau mempercepat koneksi internet untuk menghindari waktu permintaan yang habis. Klien juga dapat memeriksa spesifikasi HTTP untuk sumber daya yang diminta dan memastikan bahwa permintaan yang dilakukan tidak terlalu rumit atau memerlukan waktu yang lama untuk diproses.




10. Kode 409 - Conflict



Kode kesalahan HTTP 409 menunjukkan bahwa permintaan klien tidak dapat diproses karena terjadi konflik dengan sumber daya yang diminta. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Conflict" atau "Konflik".

Kesalahan ini terjadi ketika server tidak dapat memenuhi permintaan klien karena sumber daya yang diminta telah diubah atau sedang digunakan oleh pengguna lain. Contohnya, jika dua klien mencoba memperbarui sumber daya yang sama secara bersamaan, maka server mungkin mengembalikan kode kesalahan 409 karena terjadi konflik.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien dapat mencoba melakukan permintaan kembali setelah beberapa saat atau menghubungi administrator server untuk memeriksa status sumber daya yang diminta. Klien juga dapat memeriksa spesifikasi HTTP untuk sumber daya yang diminta dan memastikan bahwa permintaan yang dilakukan tidak akan menyebabkan konflik dengan pengguna lain.




11. Kode 410 - Gone



Kode kesalahan HTTP 410 menunjukkan bahwa sumber daya yang diminta sebelumnya tersedia, tetapi sekarang sudah dihapus dan tidak lagi tersedia di server. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Gone" atau "Hilang".

Kesalahan ini terjadi ketika server telah menghapus sumber daya yang diminta, dan tidak lagi menyimpan salinan sumber daya tersebut. Kode kesalahan ini berbeda dengan kode kesalahan 404, yang menunjukkan bahwa sumber daya tidak ditemukan, tetapi mungkin masih tersedia di masa depan.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien harus menghapus referensi ke sumber daya yang sudah dihapus dari aplikasi atau situs webnya. Jika sumber daya tersebut penting, klien juga dapat menghubungi administrator server untuk memeriksa apakah ada salinan yang dapat dipulihkan atau cara lain untuk mengakses sumber daya yang dihapus.




12. Kode 411 - Lenght Required



Kode kesalahan HTTP 411 menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan klien karena tidak ada header "Content-Length" yang diberikan dalam permintaan. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Length Required" atau "Panjang Diperlukan".

Kesalahan ini terjadi ketika server mengharapkan klien untuk menyertakan header "Content-Length" dalam permintaannya untuk menunjukkan panjang dari data yang dikirimkan. Header ini diperlukan oleh server untuk memproses permintaan dan memastikan bahwa data yang dikirimkan lengkap dan tidak korup.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien harus menyertakan header "Content-Length" dalam permintaannya dan menentukan panjang dari data yang dikirimkan. Klien juga dapat memeriksa spesifikasi HTTP untuk sumber daya yang diminta dan memastikan bahwa permintaan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan server.




13. Kode 412 - Precondition Failed



Kode kesalahan HTTP 412 menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan klien karena satu atau beberapa header yang diberikan dalam permintaan tidak sesuai dengan harapan server. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Precondition Failed" atau "Syarat Awal Gagal".

Kesalahan ini terjadi ketika server mengharapkan klien untuk memenuhi satu atau beberapa syarat awal sebelum memproses permintaan, tetapi syarat-syarat ini tidak dipenuhi oleh klien. Contohnya, server mungkin memerlukan header "If-Match" untuk memeriksa apakah sumber daya yang diminta telah diubah sebelum permintaan dikirimkan, tetapi klien tidak menyertakan header tersebut dalam permintaannya.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien harus memastikan bahwa semua header yang diperlukan oleh server disertakan dalam permintaannya dan memenuhi semua syarat awal yang diberlakukan oleh server. Klien juga dapat memeriksa spesifikasi HTTP untuk sumber daya yang diminta dan memastikan bahwa permintaan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan server.





14. Kode 413 - Payload too large



Kode kesalahan HTTP 413 menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan klien karena ukuran entitas yang dikirimkan melebihi batas yang telah ditetapkan oleh server. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Request Entity Too Large" atau "Entitas Permintaan Terlalu Besar".

Kesalahan ini terjadi ketika klien mengirimkan data yang terlalu besar ke server dalam permintaannya, dan server tidak dapat memproses data tersebut karena melebihi batas yang telah ditetapkan. Batas ukuran entitas dapat ditetapkan oleh server untuk membatasi ukuran data yang dapat diterima untuk menghindari pembebanan server yang berlebihan atau serangan DDoS.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien dapat memperkecil ukuran entitas yang dikirimkan dengan mengurangi jumlah data atau memperkecil ukuran file yang diunggah. Klien juga dapat menghubungi administrator server untuk memeriksa apakah ada batas ukuran entitas yang ditetapkan oleh server dan meminta pengecualian jika diperlukan.





15. Kode 414 - URL too Long



Kode kesalahan HTTP 414 menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan klien karena URI (Uniform Resource Identifier) yang diberikan dalam permintaan terlalu panjang. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "URI Too Long" atau "URI Terlalu Panjang".

Kesalahan ini terjadi ketika klien mengirimkan URI yang terlalu panjang ke server dalam permintaannya, dan server tidak dapat memproses permintaan tersebut karena URI melebihi batas panjang yang telah ditetapkan oleh server. Batas panjang URI dapat ditetapkan oleh server untuk menghindari pembebanan server yang berlebihan atau serangan DDoS.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien dapat memperpendek URI yang diberikan dalam permintaannya atau memperpendek nama file yang diminta. Klien juga dapat menghubungi administrator server untuk memeriksa apakah ada batas panjang URI yang ditetapkan oleh server dan meminta pengecualian jika diperlukan.





16. Kode 500 - Internal Server Error



Kode kesalahan HTTP 500 menunjukkan bahwa terjadi kesalahan internal pada server saat mencoba memproses permintaan klien. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Internal Server Error" atau "Kesalahan Server Internal".

Kesalahan ini terjadi ketika server mengalami masalah internal, seperti kesalahan konfigurasi, kesalahan program, atau masalah dengan sistem basis data, sehingga server tidak dapat memproses permintaan klien dengan benar. Kode kesalahan ini tidak terkait dengan permintaan klien yang salah atau URI yang salah.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien tidak dapat melakukan tindakan langsung. Klien dapat mencoba memuat ulang halaman dan memeriksa apakah kesalahan masih terjadi. Jika kesalahan terus terjadi, klien dapat menghubungi administrator server untuk memeriksa masalah dan mencari solusi.



17. Kode 501 - Not Implemented



Kode kesalahan HTTP 501 menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan klien karena tidak mendukung fungsi yang diminta dalam permintaan. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Not Implemented" atau "Tidak Dapat Dilaksanakan".

Kesalahan ini terjadi ketika server tidak memiliki kemampuan untuk memproses permintaan klien karena tidak mendukung fungsi yang diminta dalam permintaan. Misalnya, server mungkin tidak mendukung metode HTTP tertentu yang digunakan oleh klien dalam permintaannya, seperti metode PUT atau DELETE.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien dapat mencoba menggunakan metode HTTP yang didukung oleh server dalam permintaannya atau memeriksa dokumen API atau panduan pengguna untuk mengetahui metode HTTP yang didukung oleh server. Jika kesalahan terus terjadi, klien dapat menghubungi administrator server untuk memeriksa masalah dan mencari solusi.



18. Kode 502 - Service Temporary Overload




Kode kesalahan HTTP 502 menunjukkan bahwa server bertindak sebagai gateway atau proxy antara klien dan sumber daya yang diminta, tetapi tidak dapat menerima respons yang diharapkan dari server sumber daya yang diminta. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Bad Gateway" atau "Gerbang Buruk".

Kesalahan ini terjadi ketika server proxy tidak dapat menghubungi server sumber daya yang diminta atau ketika server sumber daya yang diminta tidak memberikan respons yang diharapkan. Hal ini dapat terjadi karena masalah jaringan, overload server, atau masalah pada server sumber daya yang diminta.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien dapat mencoba memuat ulang halaman dan memeriksa koneksi jaringan mereka. Jika kesalahan terus terjadi, klien dapat menghubungi administrator server proxy atau administrator server sumber daya yang diminta untuk memeriksa masalah dan mencari solusi.




19. Kode 503 - Service Unavailable



Kode kesalahan HTTP 503 menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan klien karena server sementara tidak tersedia atau overload. Kode kesalahan ini dikenal sebagai "Service Unavailable" atau "Layanan Tidak Tersedia".

Kesalahan ini terjadi ketika server sementara tidak dapat menangani permintaan klien karena terlalu banyak permintaan atau sedang dalam perbaikan atau pemeliharaan. Kesalahan ini juga dapat terjadi jika server mengalami kegagalan sistem atau kegagalan jaringan.

Untuk mengatasi kesalahan ini, klien dapat mencoba memuat ulang halaman dan menunggu beberapa saat untuk melihat apakah server sudah tersedia kembali. Jika kesalahan terus terjadi, klien dapat menghubungi administrator server untuk memeriksa masalah dan mencari solusi.














Semoga bermanfaat






Posting Komentar untuk "19 Pengertian Web Kode Error di Browser ketika Browsing Internet"